Medali Atletik Pada Olimpiade Musim Panas – 100 M

Medali Atletik Pada Olimpiade Musim Panas – 100 M

Hoki lapangan pada Olimpiade Musim Panas 2020 di Tokyo berlangsung dari 24 Juli hingga 6 Agustus 2021 di Stadion Hoki Oi, Oi Seaside Park. Dua puluh empat tim (masing-masing dua belas tim untuk putra dan putri) berkompetisi dalam turnamen tersebut.[1]

Awalnya dijadwalkan untuk diadakan pada tahun 2020, Olimpiade diundur hingga tahun 2021 karena pandemi COVID-19.[2]

Masing-masing Juara Kontinental dari lima konfederasi mendapatkan tempat otomatis. Jepang sebagai negara tuan rumah lolos secara otomatis. Selain itu, enam negara lainnya akan ditentukan melalui ajang kualifikasi olimpiade. Karena Jepang telah menjadi juara Asia pada nomor putra dan putri, tempat ketujuh tersedia di setiap ajang kualifikasi. Meskipun kualifikasi tidak terpengaruh oleh pandemi COVID-19.

Kompetisi ini terdiri dari dua tahap; babak penyisihan grup, diikuti dengan babak sistem gugur.

Tim dibagi menjadi dua grup yang terdiri dari enam negara, dan memainkan setiap tim dalam grup masing-masing satu kali. Tiga poin diberikan untuk kemenangan, satu poin untuk hasil imbang. Empat tim teratas per grup akan lolos ke babak perempat final.

Kriteria penentuan peringkat: 1) poin; 2) pertandingan yang dimenangkan; 3) selisih gol; 4) tujuan untuk; 5) hasil head to head; 6) gol lapangan dicetak.

Kriteria penentuan peringkat: 1) poin; 2) pertandingan yang dimenangkan; 3) selisih gol; 4) tujuan untuk; 5) hasil head to head; 6) gol lapangan dicetak.

Sesuai konvensi statistik dalam hoki lapangan, pertandingan yang diputuskan dalam waktu reguler dihitung sebagai menang dan kalah, sedangkan pertandingan yang diputuskan oleh adu penalti dihitung sebagai seri.

Kompetisi ini terdiri dari dua tahap; babak penyisihan grup, diikuti dengan babak sistem gugur.

Tim dibagi menjadi dua grup yang terdiri dari enam negara, dan memainkan setiap tim dalam grup mereka satu kali. Tiga poin diberikan untuk kemenangan, satu poin untuk hasil imbang. Empat tim teratas per grup akan lolos ke babak perempat final.

Kriteria penentuan peringkat: 1) poin; 2) pertandingan yang dimenangkan; 3) selisih gol; 4) tujuan untuk; 5) hasil head to head; 6) gol lapangan dicetak.

Kriteria penentuan peringkat: 1) poin; 2) pertandingan yang dimenangkan; 3) selisih gol; 4) tujuan untuk; 5) hasil head to head; 6) gol lapangan dicetak.

Sesuai konvensi statistik dalam hoki lapangan, pertandingan yang diputuskan dalam waktu reguler dihitung sebagai menang dan kalah, sedangkan pertandingan yang diputuskan oleh adu penalti dihitung sebagai seri.

To: Saudara Sufi zamanNow

fajaryehuda wrote:Percaya atau tidak percaya itu adalah pilihan setiap orang. Penebusan dosa berlaku untuk semua orang. Yahudi ataupun non-Yahudi. Gak ada perbedaan.

Ya, apa yang Anda katakan itu tepat sekali.

Saya akan mencoba memberikan sedikit uraian dari sudut pandang Gereja. Anda tidak wajib mengimaninya apabila Anda tidak berkehendak untuk itu (

). Di sini, saya hanya mencoba memberikan sedikit penjelasan, bukan mendorong pada suatu pilihan. Kiranya ini dapat dipahami agar tidak memicu konflik antaragama yang pada akhirnya hanya membuat orang-orang Theis dipandang sebelah mata oleh mereka yang menolak eksistensi Sang Khalik. Mari hidup dalam perdamaian

Penebusan dosa yang dilaksanakan Kristus Yesus di atas kayu salib adalah berlaku bagi

, tanpa terkecuali. Santo Petrus berkata: "

). Dan lagi, Rasul Yohanes berkata: "

Penebusan dosa dianugerahkan kepada

sebagaimana yang dipahami dalam konsep

yang bersandar pada konsep Reprobasi (Double Predestinasi).

Kematian Kristus dua ribu tahun silam telah melunasi dosa umat manusia, siapa pun itu, termasuk Saudara. Anugerah pengampunan dosa itu diberikan kepada

. Hanya saja, anugerah yang teramat besar dan agung ini tentulah perlu disikapi, bukan serta-merta langsung berkesimpulan dan mengklaim bahwa "

". Jawabannya adalah:

, melainkan semua orang

untuk memasuki Kerajaan Allah. Lah kok bisa begitu? Untuk menjawabnya, saya akan mencoba memberikan sebuah analogi sederhana. Ingatlah bahwa tidak ada analogi yang sempurna. Apa yang saya sampaikan ini hanya sebatas gambaran untuk membantu menstimulasi pemahaman kita saja.

Dari analogi yang terbatas itu, kita dapat melihat bahwa karya pengampunan dosa yang dikerjakan Kristus memang diberikan kepada semua orang, namun semua ini kembali lagi kepada orang itu sendiri, apakah ia mau menerimanya atau menolaknya. Apabila Anda menginstal aplikasi tadi, maka barulah aplikasi itu bekerja pada komputer Anda. Demikian pula dengan keselamatan dan penebusan dosa yang diberikan Allah. Semua itu hanya akan bekerja hanya apabila Anda "mengklik

" yang bagaimana yang dimaksud? Yakni, iman yang dimanifestasikan dalam perbuatan. Anugerah pembenaran (

) dan pengudusan (sanctified) yang telah diterima perlu diimplememtasikan secara nyata ke dalam kehidupan. Caranya? Ya tentu saja dengan ikhtiar. Dengan pemahaman yang demikian, maka kita akan mengerti bahwa setiap orang yang merasa telah menerima pengampunan dosa tidak serta-merta jadi boleh buat-buat dosa seenaknya.

ini jelas salah kaprah.

Kemudian, masuk ke ranah tafsir (interpretasi). Saya memandang bahwa murid yang membelot Kristus, yakni Yudas Iskariot, pun berkesempatan menerima anugerah pengampunan dosa ini. Hanya saja, ia tidak memahami hal itu. Di samping menyesali segala hal yang telah ditinggalkan olehnya untuk mengikut Yesus, Yudas juga menyadari bahwa ia telah berdosa atas tindakannya itu, serta berpikir bahwa upah dosa ialah maut. Jadi, di sini saya melihat alasan mengapa Yudas bunuh diri dengan menggantung diri (

). Barangkali Yudas menyangka bahwa dengan ia menggiring dirinya kepada maut, maka setelah itu ia akan memperoleh keselamatan, sebab ia merasa harga dosanya telah ia bayar. Artinya, ia mengingkari apa yang dikerjakan Kristus di atas kayu salib. Namun, sekali lagi, ini barangkali, dan hanya tafsiran saya saja, yang mungkin 'ngaco. Silakan dikoreksi bila keliru.

Demikian tanggapan yang dapat saya berikan.

Saya sadar betul bahwa saya tidak banyak memahami hal-hal mengenai Theologi. Saya hanya mencoba menuliskan apa yang saya ketahui. Oleh sebab itu, untuk diskusi selanjutnya, silakan Anda lanjutkan dengan Saudara Fajar Yehuda, yang tentunya sudah terbiasa berapologetik semacam ini

Kiranya Tuhan memberkati.

Olimpiade merupakan salah satu kompetisi paling populer di dunia untuk multi-event. Pada 2024, Olimpiade akan diadakan di Paris, Prancis. Diikuti lebih dari 10,000 atlet. Mereka akan memperebutkan lebih dari 500 medali di 35 cabang olahraga. Dengan 45.000 volunteers turut berkontribusi menyukseskan kejuaran tersebut.

Kali ini, SAC Indonesia akan merangkum beberapa cabang olahraga paling populer dan ditonton diperlombakan di Olimpiade.

Baca Juga: 6 Fakta Menarik Tentang Olimpiade Paris 2024

Kejuaraan senam dunia tidak pernah menjadi topik utama pembicaraan di televisi. Namun, ceritanya akan berbeda jika Olimpiade yang menyiarkan, olahraga ini menjadi salah satu  yang paling banyak ditonton.

Senam telah menjadi program resmi di Olimpiade sejak Olimpiade Athena 1896. Disebut sebagai salah satu olahraga yang paling terampil, senam telah menjadi olahraga Olimpiade yang paling banyak ditonton sejak tahun 1996.

Atletik disebut sebagai cabang olahraga tertua di dunia. Bahkan sejarahnya bisa ditelusuri hingga Olimpiade-Yunani kuno.

Dalam hal partisipasi, atletik juga disebut sebagai olahraga terbesar. Baik dari jumlah atlet maupun disiplin yang diperlombakan. Ketika digelar di Olimpiade, atletik akan menjadi cabor yang paling banyak disaksikan. Tiket stadion selalu habis terjual. Final estafet nomor 100m, 200m, dan 100m adalah acara yang paling banyak ditonton

Sama seperti senam, kejuaraan renang dunia juga tidak terlalu mencuri perhatian. Namun, akan berbeda jika Olimpiade yang menyelenggarakan. Renang mempunyai event terbanyak kedua setelah atletik, olahraga ini sangat populer. Itu dipengaruhi dengan persaingan antara negara dan jumlah atlet yang memiliki karier panjang di kompetisi ini.

Sepak bola memang menjadi salah satu olahraga paling popular di seluruh dunia. Di level Olimpiade, ketenaran olahraga semakin bertambah.

Sebenarnya, sepak bola tidak dimasukkan dalam tahun-tahun awal Olimpiade, namun karena perkembangannya begitu cepat, olahraga ini kemudian menjadi salah satu perlombaan utama Olimpiade.

Salah satu olahraga paling banyak ditonton di Olimpade adalah rugby. Sejak kembali ke program Olimpiade di Rio 2016, dengan format tujuh, rugby menjadi sukses besar. Tiket stadion terjual habis dan jutaan orang di seluruh dunia secara rutin menyaksikan kompetisi tersebut.

Favorit penonton lainnya di Olimpiade adalah angkat besi.

Setiap atlet angkat besi mendapat tiga kali percobaan, dan total gabungan dari dua angkatan tertinggi yang berhasil menentukan hasil keseluruhan dalam suatu kategori berat badan, masing-masing pemenang mendapat gelar atlet terkuat di kategori berat badannya. Inilah yang membuat olahraga angkat besi populer. Karena beberapa format kompetisinya begitu menegangkan.

Tenis menjadi salah satu olahraga yang begitu diperhitungkan di Olimpiade dalam beberapa tahun terakhir karena semua superstar terlibat. Nama-nama seperti Serena Williams dan tiga besar petenis lainnya, seperti Federer, Djokovic dan Nadal, menarik banyak penonton. (*)

Anda mungkin ingin melihat