KOMPAS.com - Timnas Portugal dan Italia meraih hasil berbeda ketika berjuang pada semifinal playoff Piala Dunia 2022 Zona Eropa.
Portugal sukses meraih kemenangan atas Turki sehingga masih berpeluang lolos ke putaran final Piala Dunia 2022.
Sementara itu, Italia selaku juara Eropa secara mengejutkan takluk dari Makedonia Utara.
Alhasil, mereka dipastikan absen pada putaran final Piala Dunia 2022 yang dijadwalkan berlangsung di Qatar pada November mendatang.
Hasil tersebut diketahui setelah rangkaian semifinal playoff Piala Dunia 2022 Zona Eropa rampung digelar pada Jumat (25/3/2022) dini hari WIB.
Baca juga: 3 Hal yang Perlu Diketahui tentang Playoff Piala Dunia 2022 Zona Eropa
Laga-laga yang termasuk dalam rangkaian semifinal playoff Piala Dunia 2022 Zona Eropa digelar secara serentak, termasuk duel Portugal vs Turki dan Italia vs Makedonia Utara.
Pertandingan Portugal vs Turki berlangsung di Estadio do Dragao, Porto.
Portugal selaku tim tuan rumah berhasil memenangi laga tersebut dengan skor 3-1 berkat gol-gol yang dicetak oleh Otavio (15'), Diogo Jota (42'), dan Matheus Nunes (90+4').
Adapun satu gol untuk Turki dibukukan oleh oleh striker berpengalaman, Burak Yilmaz, pada menit ke-65.
Kemenangan ini sekaligus mengantarkan Portugal ke final Path C playoff Piala Dunia 2022 Zona Eropa. Dengan melaju ke final playoff, Cristiano Ronaldo dkk semakin dekat dengan putaran final Piala Dunia 2022 di Qatar.
Baca juga: Portugal Vs Turki: Menang 3-1, Ronaldo dkk Selangkah Menuju Piala Dunia 2022!
Sebelum benar-benar memastikan tiket Piala Dunia 2022, Portugal harus memenangi final playoff Zona Eropa.
Di final Path C playoff Piala Dunia 2022 Zona Eropa, Portugal sejatinya diprediksi akan bertemu Italia.
Namun, kenyataan berkata lain. Italia gagal melaju ke final playoff seusai takluk dari Makedonia Utara.
Gelandang Italia, Marco Verratti, berebut bola dengan pemain Makedonia Utara, Boban Nikolov, dalam pertandingan playoff Piala Dunia 2022 zona Eropa antara Italia vs Makedonia Utara di Stadion Renzo Barbera, Palermo, Kamis (24/3/2022) atau Jumat dini hari WIB.
Laga Italia vs Makedonia Utara yang digelar di Stadion Renzo Barbera, Palermo, itu berakhir dengan skor 0-1.
Gli Azzurri, julukan timnas Italia, takluk secara dramatis setelah kebobolan pada masa injury time, tepatnya menit ke-90+2.
Baca juga: Italia Vs Makedonia Utara: Gol Menit Akhir Hancurkan Harapan Azzuri Tampil di Piala Dunia 2022
Kekalahan dari Makedonia Utara sekaligus mengubur asa Italia untuk tampil pada putaran final Piala Dunia di Qatar.
Skuad asuhan Roberto Mancini itu kehabisan kesempatan. Bagi negara-negara Eropa, babak playoff adalah jalur terakhir untuk meraih tiket Piala Dunia.
Kegagalan ini juga memperpanjang riwayat kelam timnas Italia. Mereka gagal menembus putaran final Piala Dunia dalam dua edisi terakhir.
Sebelumnya, Italia juga absen pada Piala Dunia 2018 di Rusia.
Sementara itu, Makedonia Utara yang secara mengejutkan berhasil mengalahkan Italia, berhak melaju ke final playoff untuk melawan Portugal.
Baca juga: Playoff Piala Dunia 2022: Polandia Tolak Tanding Lawan Rusia
Jumat (25/3/2022) dini hari WIB
Final Playoff Piala Dunia 2022:
Path AWales vs Skotlandia/Ukraina
Path BPolandia vs Swedia
Path CPortugal vs Makedonia Utara
TRIBUNNEWS.COM - Rangkaian perjalan beberapa negara untuk tampil di Piala Dunia 2022 belum usai.
Masih ada satu tahapan terakhir yang harus ditempuh negara-negara tertentu untuk memastikan diri bisa mejeng di Piala Dunia 2022 di Qatar.
Dua negara besar sepak bola dunia, Portugal dan Italia akan ambil bagian dalam fase tersebut.
Keduanya akan tampil pada babak Play-off Piala Dunia 2022 Zona Eropa yang sekiranya digelar sebulan lagi.
Baca juga: Peluang Saling Jegal Italia Kontra Portugal di Playoff Kualifikasi Piala Dunia 2022
Tepatnya, Play-off Piala Dunia 2022 Zona Eropa akan dimulai pada 25 Maret 2022 mendatang.
Pada tahap ini, babak play-off Piala Dunia 202 Zona Eropa dibagi dalam tiga jalur.
Jalur A dihuni oleh Skotlandia, Ukraina, Wlaes dan Austria.
Sedangkan jalur B diisi oleh Rusia, Polandia, Swedia dan Republik Ceko.
Sementara itu, jalur C menjadi ladang pertempuran Italia, Makedonia Utara, Portugal dan Turki.
Baca juga: Balotelli Dipanggil Lagi Gabung Timnas Italia, Pertama Sejak 2018, Mancini Dianggap Sudah Putus Asa
Sorotan tentu tertuju pada jalur C yang diisi oleh Portugal dan Italia.
Namun, para penggemar sepak bola belum akan menjadi saksi duel Portugal vs Italia di play-off Piala Dunia 2022 Zona Eropa ini.
Pasalnya kedua negara harus mengalahkan masing-masing lawannya terlebih dahulu untuk bisa saling berhadapan.
Di tahap awal, Portugal akan menjajal kekuatan tim kuda hitam, Turki.
Sementara itu, Italia akan bersua Makedonia Utara terlebih dahulu.
Monarki merupakan salah satu bentuk pemerintahan tertua dan masih ada di banyak negara di dunia hingga saat ini. Di Eropa sendiri hingga saat ini setidaknya masih ada dua belas negara monarki berdaulat.
Sepuluh dari dua belas monarki ini bersifat turun-temurun, sedangkan sistem pemerintahan monarki di Andorra dan Kota Vatikan dijalankan melalui pemilihan.
Adapun sebagai anggota keluarga kerajaan dan pemimpin negara, raja ataupun ratu yang berkuasa saat ini pastilah memiliki kekayaan yang sangat berlimpah. Lantas di antara para 10 pemimpin monarki di Eropa ini, siapa di antara mereka yang paling kaya?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melansir dari The Richest, berikut peringkat 10 Raja/Ratu terkaya di Eropa:
Ratu Beatrix - Belanda (US$ 200 Juta)
Ratu Beatrix adalah anak pertama Pangeran Bernhard dari Lippe-Biesterfeld dan Putri Juliana dari Belanda. Meskipun turun tahta pada tahun 2013, ia tetap menjadi salah satu royalti Belanda yang paling signifikan. Putranya- Raja Willem-Alexander, sejak itu memerintah sebagai Raja Belanda.
Saat ini, pemerintah Belanda mengalokasikan sekitar US$ 50 juta per tahun untuk keperluan rumah tangga kerajaan. Menurut laporan, Ratu Beatrix saat ini memiliki harta kekayaan mencapai US$ 200 juta.
Pangeran Albert II - Monako (US$ 1 Miliar)
Pangeran Albert II dari kerajaan Monako merupakan salah satu pemimpin yang dikenal secara global di seluruh benua. Pangeran Albert sendiri juga dikenal sebagai pecinta kemewahan dan dia tidak sungkan untuk memamerkan kekayaannya.
Saat ini, dia memiliki 25% tanah di Monako dan sejumlah properti di Amerika. Pangeran juga menerima sekitar US$ 50 juta per tahun dari pemerintah untuk menutupi pengeluaran kerajaan. Menurut Forbes, Pangeran Albert II dari Monako memiliki kekayaan yang mencapai US$ 1 miliar.
Raja Carl XVI Gustaf - Swedia (US$ 70 Juta)
Lahir pada April 1946, Raja Carl adalah putra Pangeran Gustaf Adolf dan Putri Sibylla dari Saxe-Coburg dan Gotha. Dia berusia empat tahun ketika dia kehilangan ayahnya dalam kecelakaan pesawat yang fatal. Namun, baru pada tahun 1973, ketika kakeknya meninggal, Raja Carl XVI Gustaf naik tahta.
Selain memiliki istana Solliden secara pribadi, keluarga kerajaan Swedia juga memiliki rumah di Baltik. Sekarang ini Raja Carl XVI Gustaf diperkirakan memiliki kekayaan sebesar US$ 70 juta.
Ratu Elizabeth II - Inggris (US$ 500 Juta)
Nama Ratu Elizabeth II mungkin sudah tidak asing lagi karena dia bisa dibilang merupakan seorang Ratu yang paling terkenal di dunia saat ini. Sebagai Ratu, dia juga menjabat sebagai Kepala Persemakmuran dan Gubernur Tertinggi Gereja Inggris.
Keluarga kerajaan Inggris yang terkenal memiliki banyak aset, termasuk Kastil Balmoral dan Istana Sandringham. Pada 2017, Ratu menerima pendapatan lebih dari US$ 20 juta dari sewa properti saja. Sekarang ini kekayaannya diperkirakan bernilai $ 500 juta.
Raja Philippe - Belgia (US$ 20 Juta)
Lahir pada April 1960, Phillipe adalah putra Raja Albert II dari Belgia dan sebelumnya adalah putra mahkota Belgia. Setelah ayahnya melepaskan tahtanya pada Juli 2013, Phillipe dinobatkan sebagai Raja Belgia.
Menurut laporan, Daftar Sipil Belgia mencakup pengeluaran tahunan keluarga kerajaan yang diperkirakan mencapai sekitar US$ 14 juta. Sementara rincian kekayaan pribadinya tidak dipublikasikan, Raja Philippe sempat menyatakan kekayaannya pada tahun 2013 sebesar US$ 13 juta.
Raja Harald V - Norwegia (US$ 30 Juta)
Lahir pada 21 Februari 1937, Raja Harald V naik takhta ketika ayahnya, Raja Olav V, meninggal pada 1991. Keluarga Norwegia dikenal dengan gaya hidup mewah dan tidak membayar pajak.
Keluarga tersebut saat ini menghasilkan sekitar US$ 72 juta per tahun dari pemerintah Norwegia untuk memenuhi pengeluarannya. Menurut laporan, King Harald memiliki kekayaan berssih mencapai US$ 30 juta.
Grand Duke Henri - Luksemburg (US$ 4 Miliar)
Lahir pada 16 April 1955, Henri Albert Gabriel Félix Marie Guillaume menjadi Adipati Agung Luksemburg pada tahun 2000, ketika ayahnya turun tahta. Untuk menutupi pengeluaran mereka, keluarga kerajaan telah menerima sejumlah dana setiap tahun dari pemerintah Luksemburg sejak tahun 1948.
Pada tahun 2017 saja, keluarga tersebut menerima sekitar US$ 12 juta. Sementara itu kekayaan bersih Henri secara pribadi dan keluarga diperkirakan mencapai US$ 4 miliar.
Raja Felipe VI - Spanyol (US$ 10 Juta)
Felipe lahir pada tahun 1968 dari Raja Juan Carlos 1 dan Ratu Sofia dari keluarga Bourbon. Sebelum menjadi Raja, ia adalah bagian dari tim layar Spanyol di Olimpiade 1992. Namun, pada tahun 2014, ayahnya menyerahkan tahta kepadanya.
Kekayaan keluarga kerajaan tidaklah main-main karena mereka memiliki delapan istana kerajaan, lima tempat tinggal kerajaan, dan sepuluh biara. Sekarang ini, Raja Spanyol diperkirakan memiliki harta kekayaan mencapai US$ 10 juta.